Cara Membuat Toko Online : Cara untuk Memilih Model Bisnis Toko Online yang Cocok Bagi Anda
Ketika Anda ingin memulai suatu bisnis online, Anda punya banyak pilihan untuk dilakukan. Pilihan besar akan berdampak cukup penting bagi Anda, karena itu akan membentuk bagaimana bentuk bisnis Anda dan proses ke depannya.
Di artikel ini Anda akan mengetahui pilihan mana yang harus Anda pertimbangkan ketika memulai bisnis online Anda, serta beberapa pro dan kontra yang mengikutinya. Dengan begitu, Anda bisa memutuskan pilihan yang tepat dan benar sejak awal.
Apa yang ingin Anda Jual?
Ada jutaan tipe toko e-commerce yang tersedia, dengan segala bentuk perbedaan dan keunikannya. Termasuk dari mana sumber produk mereka, tipe produk yang ditawarkan, dimana produk tersebut didapatkan hingga koleksi-koleksi mereka. Dan, ada dua jens utama dari bisnis e-commerce yang bisa Anda jalankan, coba kenali lebih jauh.
B2B (Business-to-Business)
Business-to-Bussiness mengarah pada bentuk bisnis di mana satu bisnis menjual dan menawarkan produknya pada bisnis lainnya. Ada kelebihan dan kelemahan antara menjual ke bisnis lain lagi atau langsung menjual ke konsumen. Salah satu kelebihan menawarkan produk ke bisnis lainnya adalah ukuran (size) dan pengulangan (repeat order) terhadap pemesanan cenderung lebih banyak dan teratur (predictable), namun, bentuk bisnis seperti ini memiliki peluang bisnis yang lebih kecil dibanding penjualan langsung pada konsumen.
B2C (Business-to-Consumer)
Bussiness-to-Consumer berarti Anda menjual langsung kepada konsumen yang membutuhkan produk Anda. Ini adalah model bisnis yang umum dan biasanya menjadi pertimbangan banyak orang ketika memulai bisnis e-commerce.
Selain itu, ada juga mode bisnis yang sangat jarang, yakni B2G (Bussiness-to-Government)
Jenis Produk Seperti Apa yang Ingin Anda Jual?
Setelah Anda mengenali dua model bisnis yang ada, mari kenali juga lebih mendalam dan lihat sekali lagi, jenis produk apa yang sebenarnya ingin Anda jual secara online:
Barang/Produk Fisik (Physical Goods)
Menjual barang/produk fisik adalah salah satu ide produk yang paling banyak dipikirkan orang ketika akan membuka toko online, dan telah menjadi paling besar dari segala bentuk penjualan produk di bisnis online. Meskipun barang/produk fisik adalah ide yang paling populer untuk dijual, tapi hal tersebut juga memiliki sejumlah tantangan seperti letak gudang penyimpanan, pengiriman, jaminan terhadap kerusakan, hingga asuransi.
Contoh: DodoCase menjual case iPad dan iPhone dengan menggunakan metode bookbinding. Dea Valencia menjual batik dengan style dan brand yang keren di batikkultur.com
Barang/Produk Digital (Digital Goods)
Barang/Produk digital juga merupakan salah satu tipe produk yang populer untuk dijual, karena tipe ini memiliki sejumlah kelebihan, yakni tidak membutuhkan gudang penyimpanan hingga program pengiriman yang biasanya Anda temukan pada tipe produk fisik. Barang/produk digital bisa terdiri dari berbagai macam jenis, antara lain, musik, ebook, video, images/gambar dan software/perangkat lunak. Kelemahan paling besar dalam menjual tipe produk ini adalah resiko pembajakan. Tapi tak perlu khawatir, karena produk digital bisa dijual berulang hingga ribuan kali, dan MARGIN mereka tetap digolongkan terbaik tanpa harus memusingkan manajemen pengiriman dan penyimpanan barang.
Contoh: Themeforest banyak menjual themes blog yang dibuat oleh developer.
Pelayanan/Jasa
Ketiga, tipe/jenis produk yang jarang dipilih dalam penjualan online adalah jasa/services. Jasa online bisa dikategorikan dari layanan konsultasi, jasa mendesain situs dan pengembangannya, layanan content writing/editing, dan berbagai pilihan jasa/layanan lainnya. Menjual jasa/layanan secara online, bisa menjadi cara terbaik dalam membangun kredibilitas, tapi kelemahannya ada pada keterbatasan skalabilitas dan waktu.
Contoh: Rajapindah.com adalah jasa yang membantu orang pindah rumah.
Bagaimana Cara yang Anda Inginkan untuk Mendapatkan/Memasok Produk Anda?
Pengelompokan jenis/tipe produk bisa Anda lihat juga dari sudut berbeda, yakni dari sisi metode/cara Anda mendapatkan produk tersebut. Berikut pengelompokkannya:
Make/Membuat
Membuat/menciptakan sendiri produk Anda adalah bentuk yang paling sering dilakukan oleh para pengrajin/seniman. Produk-produk yang dihasilkan biasanya berupa aksesoris, fashion/pakaian, produk kecantikan alami. Kelebihan membuat sendiri produk yang akan Anda jual adaah Anda bisa memastikan sendiri standar kualitas dan pembangunan brand-nya, tapi di sisi lain, cara ini membutuhkan komitmen waktu dan skalabilitas yang tinggi.
Tantangan yang paling utama dalam cara ini adalah biaya bahan baku/modal, gudang penyimpanan barang hingga perekrutan tenaga kerja.
Dan, hal terpenting lainnya adalah harus disadari jika tidak semua produk/barang bisa diproduksi dengan tangan. Produk yang nantinya Anda hasilkan, semuanya tergantung pada kemampuan dan sumber daya yang ada.
Manufaktur (merangkul produsen)
Pilihan lainnya yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan/menyediakan produk Anda adalah dengan merangkul produsen. Ketika Anda memilih suatu produsen atau pelaku manufaktur, Anda punya pilihan untuk mendapatkannya dari dalam atau luar negeri. Seperti yang mungkin Anda bayangkan, pelaku manufaktur dalam negeri, biasanya memperlukan biaya yang lebih besar dibanding manufaktur dari luar negeri seperti Tiongkok, Taiwan atau India.
Wholesale atau Grosir
Melakukan pembelian grosir adalah salah cara yang cukup sederhana dan mudah. Anda hanya butuh menyediakan gudang penyimpanan (terutama untuk produk dari brand-brand tertentu) langsung dari manufakturnya atau dari pemasok yang memiliki penawaran diskon yang cocok dengan Anda, dan ketika Anda sudah memilikinya, Anda hanya butuh menjualnya lagi dengan harga yang cukup tinggi.
Pembelian secara grosir adalah sebuah model bisnis yang memiliki resiko lebih rendah dibanding bentuk manufaktur, khususnya dalam beberapa hal. Salah satunya, Anda berhadapan langsung dengan brand yang memang sudah terpercaya dan valid di pasaran, sehingga Anda tidak menghabiskan waktu dan memutar biaya pada produk yang tak diinginkan pasar.
Dropship
Konsep utama dari dropshipping adalah menjual produk yang tidak benar-benar milik Anda. Bekerja sama dengan dropshipper tidak hanya pada pengambil-alihan produk, tapi juga mencakup penyediaan produk. Proses pemesanannya adalah lewat online, dan mengarahkan para pemesan langsung ke supplier atau dropshipper-nya. Namun, dalam proses pengiriman produk ke konsumen, produk tersebut tetap dikirimkan atas nama perusahaan Anda. Kunci utama dalam menghasilkan uang dengan cara dropshipping ini adalah dengan membuat perbedaan harga yang menguntungkan, antara biaya yang Anda tawarkan dan biaya yang dropshipper berikan.
Keuntungan terbesar untuk bentuk dropshipping ini adalah kemampuan dalam menawarkan pilihan produk yang beragam, tanpa harus menyiapkan gudang penyimpanan dan mengelola persediaan barang dalam gudang. Dropshipping juga bisa menjadi cara yang tepat untuk menguji produk dan memilah-milah produk sebelum produk tersebut masuk ke toko Anda.
Contoh: Banyak sekali dropshipper yang berjualan di Facebook atau ebay. Salah satu sumber dropshipping misalnya supplier.id, doba.com atau milkan.net untuk skala yang lebih kecil.
Bagaimana Cara yang Anda Inginkan dalam Berkompetisi?
Memutuskan bagaimana cara yang kamu inginkan dalam kompetisi adalah salah satu keputusan yang penting, dan sangat signifikan dalam pembentukan gambaran masa depan bisnis Anda. Ada beberapa cara berkompetisi yang bisa Anda coba.
Price/Harga
Bersaing atau berkompetisi dalam hal harga pada umumnya bukanlah cara persaingan yang terbaik bagi pelaku bisnis ritel, karena selalu ada pemain bisnis lainnya yang lebih besar dari Anda, dan mereka pastinya memiliki marjin yang lebih baik dan mereka selalu bisa memberikan harga yang lebih murah dibanding Anda.
Contohnya: Walmart tahu betul tentang strategi diskon yang akan mereka lakukan, dan mereka berusaha agar strategi tersebut bisa berhasil. Dengan membeli banyak barang/produk dalam jumlah yang masif, mereka berusaha untuk mendapatkan harga yang lebih bersahabat dan menggaet sejumlah konsumen.
Quality/Kualitas
Jika ingin bersaing atau berkompetisi berdasarkan penawaran kualitas suatu produk, Anda harus memastikan produk Anda memiliki bahan dasar produk yang unggul dan bagus. Ini bisa menjadi cara bagus untuk berkompetisi mengingat tren konsumen saat ini yang meminta produk-produk yang tahan lama.
Contohnya: Dbrand menjual vinyl skins untuk smartphones, laptop dan konsol game. Mengetahui keinginan pasar yang membutuhkan skins berkualitas tinggi dengan pemotongan menggunakan laser, Dbrand pun maju ke depan untuk membuatnya. Hasilnya, Dbrand menjadi salah satu pemain bisnis skins yang paling dominan.
Selection/Jumlah pilihan barang
Bersaing dalam hal seleksi produk adalah salah satu cara terbaik untuk membangun pasar di marketplace. Tapi, cara ini juga datang bersamaan dengan sejumlah resiko, mulai dari peningkatan produk yang harus disimpan dan penyediaan tempat bagi banyak produk. Ini terjadi jika Anda memakai metode lain selain dropshipping.
Contohnya: Amazon adalah salah satu ecommerce leader yang tidak lagi ragu ketika harus bersaing secara selection. Walaupun suatu perusahaan yang masif bisa memiliki selection yang besar, itu bukan berarti Anda bisa bersaing dengan cara ini. Maksudnya, Anda harus bersaing di skala selection yang cukup besar untuk tiap kategori yang berbeda.
Value Add / Nilai Tambah
Cara terbaik untuk membuat produk Anda unik di pasaran adalah dengan menambahkan nilai tambah pada tiap produk Anda, yang membuat konsumen akhirnya terdorong untuk membeli. Nilai tambah dalam suatu produk bisa diberikan dengan memasukan deskripsi/gambaran produk yang menarik, memberikan panduan instalasi suatu produk dan lainnya. Hal-hal tersebut adalah cara baik untuk memberikan nilai tambah pada tiap konsumen Anda.
Contohnya: Right Channel Radios melakukan dropship terhadap CB radios dan aksesoris mereka, yang berarti membuat marjin mereka tipis. Keadaan ini bisa menjadi persaingan yang sulit dalam melawan kompetitor yang marjinnya lebih baik. Untuk mengatasi hal ini, Right Channel Radio menawarkan nilai tambah dalam bentuk membangun education center dan video review terhadap produk-produk mereka.
Service/Pelayanan
Bersaing/berkompetisi dalam hal pelayanan akan sulit bagi bisnis kecil, tapi sesungguhnya itu bisa menjadi strategi yang menguntungkan. Melihat jika strategi pemasaran dari mulut ke mulut (word-of-mouth) bisa menjadi bentuk MARKETING yang paling kuat, maka dari itu, bersaing dengan memberikan pengalaman berbelanja terbaik untuk para konsumen dan akhirnya membuat mereka berbicara yang baik-baik tentang Anda, adalah hal bagus.
Contohnya: Zappos dikenal dengan pelayanannya terhadap konsumen, di mana mereka menyediakan ongkir gratis, kebijakan/jaminan pengembalian barang dalam waktu 365 hari, dan pelayanan konsumen yang aktif selama 24/7.
Kesimpulan
Jika Anda bisa menjawab empat pertanyaan utama dari artikel ini, berarti Anda sudah bisa menyusun beberapa komponen utama dari bisnis e-commerce yang akan Anda jalankan. Dan, sangat penting untuk menyadari bahwa kombinasi model bisnis yang ada bisa membutuhkan banyak waktu untuk benar-benar mengeksekusinya hingga berhasil. Maka dari itu, kenalilah peluang bisnis Anda dan mulailah membangunnya.
Sumber: startpbisnis.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak berbagi dengan ikhlas.